Jumat, 06 Agustus 2021

karya tulis ilmiah terbaik dan inspiratif tahun 2020-2021

 



PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DAN TANPA MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH

PADA MATERI PENGUKURAN DI KELAS X IPA 2

Pertanyaan Penelitian :

1) Pertanyaan 1 : Apakah pemanfaatan media animasi macromedia flash berpengaruh pada hasil belajar kalian, berikan alasannya?

2) Pertanyaan 2 : Apakah kalian memahami materi dengan menggunakan media animasi macromedia flash, berikan alasannya?

3) Pertanyaan 3 : Apakah kalian menyarankan media animasi macromedia flash sebagai media pembelajaran yang efektif, berikan alasannya?

4) Pertanyaan 4 : Bagaimana tanggapan kalian mengenai media animasi macromedia flash?

Hasil Penelitian :

Didapat respon peserta didik terhadap pemanfaatan media animasi macromedia flash bahwa terdapat 14 berpendapat menyetujui bahwa pemanfaatan media animasi macromedia flash mempengaruhi hasil belajar. Karena salah satu responden berpendapat bahwa materi-materi yang disampaikan sangat mudah dipahami sehingga mampu meningkatkan hasil belajar responden secara maksimal. Didapat respon peserta didik 11 berpendapat bahwa responden memahami materi dengan menggunakan media animasi macromedia flash. Karena salah satu responden berpendapat bahwa dengan bantuan visual memudahkan responden untuk memahami materi dan 3 responden lainnya berpendapat bahwa responden lebih memahami materi dengan berinteraksi langsung pada guru.

Didapat respon peserta didik 13 menyarankan bahwa media animasi macromedia flash sebagai media pembelajaran yang efektif. Karena salah satu responden berpendapat bahwa media animasi macromedia flash dapat membantu guru dan murid untuk mengetahui nilai ukur dengan mudah, detail serta rinci dan 1 responden lainnya berpendapat bahwa menurut responden media animasi macromedia flash tidak efektif. Didapat respon peserta didik terdapat 13 beranggapan bahwa media animasi macromedia flash membantu dalam proses pembelajaran. Karena salah satu responden berpendapat bahwa media animasi macromedia flash sangat mempermudah pembelajaran karena tidak semua orang mempunyai alat itu, jadi dengan adanya media animasi macromedia flash responden bisa belajar atau mencoba sendiri dan 1 responden lainnya berpendapat bahwa media animasi macromedia flash tidak efektif, tetapi zaman sekarang yang lebih berteknologi, media animasi macromedia flash boleh dijadikan tambahan media untuk belajar agar lebih memahami materi.

NAMA PENYUSUN :

Denieta Rahmasari

• Instagram : @denietars61

 Razita Nazla Febriani

• Instagram : @razitanazlafeb


karya tulis ilmiah terbaik dan inspiratif tahun 2020-2021)

PENGARUH JAJANAN KANTIN TERHADAP POLA HIDUP SEHAT

SISWA SISWI KELAS XI SMA CITRA NUSA

Disusun oleh:

Tria Aulia Salsabila NIS : 192010143


Rakha Arya Suwadana
NIS : 192010118 






Rumusan Masalah

1. Bagaimana pola hidup sehat Siswa Siswi Kelas XI SMA Citra Nusa ?

2. Bagaimana pengaruh jajanan kantin terhadap pola hidup sehat Siswa Siswi Kelas XI SMA Citra Nusa ?

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami tulis, terdapat 55,9% atau 19 orang siswa/i kelas XI SMA Citra Nusa yang pola hidup sehatnya terpengaruh oleh jajanan kantin. Selain itu, juga terdapat 70,6% atau 24 orang mengatakan mereka sering membeli jajanan cepat saji di kantin sekolah, 32.4% atau 11 orang mengatakan mereka sering membeli jajanan kue-kue tradisional di kantin sekolah, 47,1% atau 16 orang mengatakan mereka sering membeli minuman dingin dengan perasa buatan daripada membeli air putih di kantin, 38,2% atau 13 orang mengatakan mereka sering membeli jajanan dengan kadar gula yang tinggi, 70,6% atau 24 orang mengatakan jajanan yang di jual di kantin kebanyakan makanan cepat saji, 48,5% atau 16 orang mengatakan sering membeli jajanan cepat saji dengan alasan harganya yang murah, 26,5% atau 9 orang mengatakan pernah mengalami sakit perut atau pusing setelah memakan jajanan kantin, 35,3% atau 12 orang mengatakan memperhatikan kandungan gizi pada jajanan yang dimakan, 41,2% atau 14 orang mengatakan jajanan yang di jual di kantin bersih dan terhindar dari kotoran atau debu.

Pola hidup sehat mereka terpengaruh jajanan kantin karena lebih banyak jajanan cepat saji dari pada jajanan sehat yang di jual di kantin sehingga hampir setiap hari para siswa/i membeli jajanan cepat saji. Sering mengonsumsi jajanan cepat saji tidak baik untuk kesehatan tubuh dan mengganggu pola hidup sehat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jajanan kantin bisa mempengaruhi pola hidup sehat siswa/i kelas XI SMA Citra Nusa.


karya tulis ilmiah terbaik dan inspiratif tahun 2020-2021


ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C PADA BUAH JERUK DAN MINUMAN KEMASAN VARIAN JERUK

Annaru Febiola







Teguh Bayu Utomo







XII IPA 2 SMA Citra Nusa, Cibinong

Pembimbing: Bpk. Fatasya Kamal, S.Pd


ABSTRAK

Vitamin C memiliki anti oksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Mengonsumsi vitamin C dengan dosis 500mg/hari masuk dalam kategori aman untuk menjaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Analisis Kandungan Vitamin C Pada Buah Jeruk dan Minuman Kemasan Varian Jeruk”. Penelitian bersifat eksperimental dengan menggunakan analisa kuantitatif metode alkalimetri pada sampel minuman kemasan varian jeruk. Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya perbedaan kandungan vitamin C antara buah jeruk dengan minuman kemasan varian jeruk. Vitamin C pada buah jeruk (82,7mg) sedangkan pada kedua sampel minuman kemasan varian jeruk mengalami penurunan kandungan vitamin C (1,408mg dan 1,19mg).

PENDAHULUAN

Seiring berjalanya waktu, banyak peluang orang untuk berbisnis minuman kemasan bervarian. Dapat dilihat dari komposisinya pun banyak yang dikandung dari minuman kemasan tersebut, salah satunya vitamin C. Buah jeruk mengandung kadar vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C merupakan jenis vitamin yang mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol. Tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzena (FI Edisi III, 1979). Memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit misalnya pertumbuhan dan perbaikan sel-sel dalam tulang dan jaringan lainya, Meningkatkan penyerapan zat besi, mencegah kerusakan sel sehingga dapat mengurangi risiko penyakit kanker, merawat kulit dan sistem pencernaan yang baik.

Vitamin C dalam bentuk murni merupakan serbuk hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun akan menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi dan melebur pada suhu ± 190°C. Menurut Rachmawati (2009:37), dalam jurnal hasil penelitiannya juga menambahkan, vitamin C pada suatu bahan makanan akan menurun kadarnya bila suhunya ditingkatkan.

Penentuan kadar vitamin C pada penelitian ini menggunakan metode alkalimetri. Metode titrasi alkalimetri (tidak langsung) berasal dari kata alkali atau dikenal dengan basa. Hal ini berarti bahwa titrasi alkalimetri merupakan teknik analisis volumetri titrasi larutan yang bersifat basa digunakan sebagai larutan titran yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar). Dalam proses titrasi, jumlah mol larutan standar yang digunakan untuk bereaksi sama dengan jumlah mol senyawa dalam larutan analit yang di uji.

Penelitian dilakukan untuk membandingkan buah jeruk dengan minuman kemasan vitamin C varian jeruk yang pada umumnya kadar vitamin yang berada dalam minuman kemasan sangat menurun dibanding kadar vitamin C asli dari jeruknya.

METODOLOGI PENELITIAN

Proses penelitian dilakukan dengan 2 larutan mengandung vitamin C yaitu; floridina dan you C1000 dengan menggukan metode alkalimetri. Titrasi ini memakai krystal NaOH sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai fenolftalein sebagai indikatornya.

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu gelas ukur, labu erlemenyer, gelas beker, tabung reaksi, labu ukur, burret, statif, corong kaca, pipet tetes, pisau, klem, blender, spatula, batang pengaduk, kertas saring dan neraca.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 2 larutan: floridina, you C1000, indikator pp (fenolftalein), 1gram krystal NaOH, demineral Cleo.

Langkah-langkah Titrasi Alkalimetri

Pengenceran sampel 10 mL sebanyak 2x, Menentukan pH sampel dengan Bromtymol Blue dan Methyl Red (metil merah), Membuat 100mL larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻, Pengenceran 100mL larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 sebagai indikator oksidasi sampel percobaan (Titran), Pengenceran larutan kedua pada sampel dengan larutan indikator pp fenolftalein (Titrat), Titrasi larutan titrat pada burret 50mL sampai terjadi perubahan warna pada larutan, Lakukan titrasi sebanyak 3x pada setiap sampel.

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan secara perhitungan metode alkalimetri dan memperoleh hasil sebagai berikut:

Sampel Percobaan Massa sampel vitamin C Volume sampel vitamin C Kadar kandungan vitamin C

You C1000 7,04g 500mL 1,408mg

floridina 4,18g 350mL 1,19mg

Tabel 1. Kadar kandungan vitamin C sampel

PEMBAHASAN

Pada saat penelitian, titrasi dilakukan sampai larutan titrat terjadi perubahan warna. Hal ini dikarenakan, pengaruh dari indikator sebagai larutan petunjuk titrasi. Pada larutan yang bersifat asam dan pada rentang pH 4,2-6,2 indikator pp tidak memberikan perubahan warna. Salah satu faktor volume titran berbeda, selama proses titrasi, larutan sampel percobaan C_6 H_8 O_6 belum bereaksi dengan seiring ditambahkannya NaOH sampai mendekati titik ekuivalen, sehingga akhirnya larutan dapat berubah warna secara total dan permanen.

Sehingga peneliti memperoleh hasil dari data penelitian dan perhitungan, kadar kandungan vitamin C pada satu botol floridina adalah 1,19mg, kadar kandungan vitamin C pada satu botol you C1000 adalah 1,408mg dan kadar kandungan pada buah jeruk ukuran sedang mengandung vitamin C sebanyak 82,7 miligram (Hellosehat.com, 2017).

KESIMPULAN

Penelitian dengan metode alkalimetri merupakan metode yang paling mudah dan murah dalam analisis kuantitatif kadar suatu larutan, tidak terlalu spesifik atau khusus menganalisis vitamin C saja. Karena, metode alkalimetri hanya menghitung jumlah larutan basa yang digunakan untuk menetralkan larutan asam. Berbeda dengan penelitian metode Iodimetri yang metodenya dapat mengoksidasi kadar kandungan vitamin C.

Perbandingan kadar kandungan vitamin C pada buah jeruk 82,7 miligram, pada sampel percobaan you c1000 1,408mg dan pada sampel percobaan floridina 1,19mg. Membuktikan bahwa, vitamin C merupakan vitamin yang mudah teroksidasi dan mudah larut dalam air. Olahan vitamin C seperti minuman, makanan kaleng dan manisan yang diolah dengan pemanasan yang tinggi dapat menurunkan kadar vitamin yang terkandung di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Rohim, Abdul. Alimuddin. Erwin. (2016, November). “Analisis Kandungan Asam Askorbat Dalam Buah Naga Merah (Hylocereuspolyrhizus) Dengan Iodimetri” dalam Jurnal Kimia Mulawarman volume 16 no 1. Samarinda, Kalimantan Timur; Universitas Mulawarman.

Fitriana, Yolla Arinda Nur. Fitri, Ardhista Shabrina. (2020, April). “Analisis Kadar Vitamin C pada Buah Jeruk Menggunakan Metode Titrasi Iodometri” dalam Jurnal Nasional SAINTEKS volume 17 no 1. Purwokerto; Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Aina, Mia. Suprayogi, Dawam. (2011). Uji Kualitatif Vitamin C Pada Berbagai Makanan Dan Pengaruhnya Terhadap Pemanasan. Diakses pada 28 April 2021, https://media.neliti.com/media/publications/221096-uji-kualitatif-vitamin-c-pada-berbagai-m.pdf