ANALISIS PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BUNGA MATAHARI
NAMA : MEILIZA ANANTA DHIRA
ASAL SEKOLAH : SMA CITRA NUSA KAB.BOGOR
TEMA : PERAN PELAJAR MELESTARIKAN LINGKUNGAN
JUDUL ESAI : ANALISIS PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN
BUNGA MATAHARI
Melestarikan lingkungan merupakan tugas kita semua sebagai mahluk hidup.
Manusia dan alam harus dapat hidup bersinergi. Jangan lupa, sebagai manusia
kita lebih banyak yang mengandalkan alam untuk keberlangsungan hidup kita.
Untuk itu peran kita sebagai manusia amat sangat di andalkan untuk
melestarikan alam dan lingkungan. Melestarikan alam dan lingkungan adalah
tugas kita semua, termasuk seorang pelajar sekalipun. Ada banyak cara yang
bisa kita lakukan sebagai seorang pelajar untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Biasanya melestarikan lingkungan banyak dilakukan dengan cara
turun langsung ke lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian. Dari hanya
sekedar membersihkan lingkungan sekitar hingga upaya penanaman hutan gundul
atau hutan mangrove. Namun pernahkan kita berfikir untuk melestarikan
lingkungan bisa dilakukan dengan cara lain?. Salah satu upaya yang juga
dapat di lakukan pelajar dalam melestarikan lingkungan adalah dengan
melakukan studi penelitian. Pelajar identik dengan aktivitas akademik
seperti melakukan studi penelitian. Melalui studi penelitian inilah
diharapkan pelajar dapat memberikan sumbangsih dalam upaya pelestarian
lingkungan. Hal inilah yang kemudian menggugah rasa ingin tahu penulis
dalam membuat sebuah studi penelitian tentang pelestarian lingkungan. Fokus
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah tentang pengaruh pupuk
organik cair terhadap pertumbuhan bunga matahari. Tentunya, penggunaan
pupuk cair organik dalam pertumbuhan tanaman khususnya bunga matahari
merupakan upaya sederhana dalam melestarikan lingkungan. Penelitian yang
penulis lakukan ini berlangsung dalam kurun waktu 1 tahun. Diharapkan
melalui studi penelitian ini diperoleh berbagai infomasi tentang
kelebihan-kelebihan pengunaan pupuk cair organik dalam pertumbuhan berbagai
tanaman sehingga dapat turut serta dalam melestarikan lingkungan di sekitar
kita.
Belakangan ini banyak orang yang mengincar bunga matahari untuk dijadikan
hiasan halaman rumah. Bagaimana tidak, bunga matahari terkenal dengan
keindahannya. Kepala bunga yang besar (inflorescence) dengan diameter bunga
dapat sampai 30 sentimeter, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi
cawan dengan ukuran melintang antara 10 hingga 15 sentimeter, berwarna
kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung,
warnanya coklat. Bunga matahari tidak hanya indah, tetapi juga mempunyai
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, salah satunya terletak pada
bagian biji bunga matahari. Minyak biji bunga matahari memiliki kemampuan
dalam proses penyembuhan luka secara signifikan. Biji bunga matahari juga
dapat diolah menjadi minyak nabati yang baik bagi kesehatan dan biji bunga
matahari juga dapat dikonsumsi sebagai cemilan makanan ringan. Bagian
batang tanaman bunga matahari juga memiliki manfaat yaitu sebagai
antikanker sebab pada bagian batang bunga matahari mengandung hemiselulosa
yang berperan sebagai antitumor kolon.
Semakin beragam alasan untuk menanam bunga matahari yang berkembang pada
saat ini mendorong manusia untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman
tersebut, terutama jika dibudidayakan di daerah yang tidak sesuai dengan
lingkungan tumbuh asalnya. Terkadang 70% dari 100% orang lupa untuk
memperhatikan prosedur penanaman dan perawatan tanaman bunga matahari,
terutama pada bagian pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu usaha
penting untuk meningkatkan produksi, bahkan sampai sekarang dianggap
sebagai faktor yang dominan dalam produksi pertanian. Melalui pemupukan
yang tepat, maka diperoleh keseimbangan unsur hara enssensial yang
dibutuhkan tanaman (Effendi 2004). Jenis pupuk memanglah beragam, namun
pupuk yang sering ditemukan untuk pemeliharaan bunga matahari adalah pupuk
organik cair. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan
bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan
manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur . Kelebihan dari
pupuk organik ini adalah mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat,
tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara
secara cepat. Jika dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair
umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering
mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga
larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan
oleh tanaman.
Para petani yang bekerja di kebun bunga matahari merekomendasikan pupuk
organik cair kepada masyarakat yang ingin bercocok tanam. Mendengar hal
tersebut, peneliti ataupun pengamat tanaman mulai berusaha untuk
menganalisis pengaruh pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bunga
matahari. Mereka menganalisis dan mengamati pertumbuhan bunga matahari
selama kurang lebih 3 bulan dengan sampel yang menggunakan pupuk organik
cair dengan yang tidak mengunakan pupuk organik cair sebagai pembanding.
Pengamat telah mengamati tanaman bunga matahari dan mendata perkembangannya
setiap satu minggu sekali.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan pula memperhatikan tata
cara penanaman bunga matahari yang baik dan benar seperti memilih varietas
bunga yang baik, memilih lokasi tanah yang memiliki drainase baik dan sinar
matahari penuh, serta menanam dan memberi jarak antara benih sesuai ukuran
bunga yang diinginkan. Analisis pertumbuhan bunga matahari berdasarkan
pupuk organik cair dimulai setelah 28 hari setelah tanam, sebab penggunaan
pupuk organik cair dimulai sekitar tiga sampai empat minggu setelah tanam.
Berdasarkan hasil simpulan pengamatan bunga matahari selama kurang lebih
tiga bulan, maka didapat perbedaaan yang cukup signifikan. Pada tanaman
bunga matahari yang diberi pupuk organik cair cenderung lebih cepat
pertumbuhannya namun untuk menghasilkan bunga yang sempurna memerlukan
waktu yang lebih lama daripada yang tidak menggunakan pupuk. Hal tersebut
disebabkan karena tanaman yang diberi pupuk organik cair lebih fokus pada
pertumbuhan daun dan batangnya terlebih dahulu, setelah itu tanaman akan
memfokuskan kepada pertumbuhan bunga. Hasil tanaman bunga matahari yang
menggunakan pupuk organik cair memiliki ukuran batang yang tinggi dengan
diameter batang yang cukup besar, sedangkan bagian bunganya memiliki
diameter bunga yang lebar dengan warna perpaduan indah antara kuning dengan
jingga. Bunga yang dihasilkan pada tanaman yang diberi pupuk organik cair
cenderung lebih mekar sempurna dan lebih tahan lama (layu setelah 4 minggu)
dibandingkan dengan yang tanpa pupuk organik cair. Pertumbuhan daun pada
sampel tanaman bunga matahari yang menggunakan pupuk organik cair memiliki
perkembangan yang lebih cepat dan menghasilkan bentuk daun yang cenderung
lebih besar dengan warna hijau segar. Jumlah daun yang gugur setiap
minggunya pun lebih sedikit dibandingkan dengan sampel tanaman bunga
matahari yang tidak menggunakan pupuk organik cair.
Sedangkan tanaman bunga matahari yang tidak diberi pupuk organik cair akan
mengalami pertumbuhan yang lebih lambat namun untuk menghasilkan bunga yang
sempurna akan membutuhkan waktu yang lebih singkat karena pada tanaman ini
tidak memfokuskan kepada pertumbuhan batang dan daun. Hasil akhir ukuran
batangnya pun tidak terlalu tinggi dan tidak berdiameter yang terlalu
besar, hal ini disebabkan karena kurangnya nutrisi yang dibutuhkan pada
pertumbuhan batang dan daun. Warna bunga yang dihasilkan berwarna kuning
tanpa perpaduan dengan jingga, serta bunga yang dihasilkan pada tanaman
yang tidak diberi pupuk organik cairpun tidak mekar secara sempurna dan
lebih cepat layu (layu sekitar 2 minggu). Pertumbuhan daun pada tanaman
yang tidak diberi pupuk organik cair cenderung memiliki perkembangan lebih
lambat, sekitar 2 sampai 4 daun lebih lambat jika dibanding dengan
pertumbuhan daun pada tanaman bunga matahari yang menggunakan pupuk organik
cair. Selain itu, daun yang gugur setiap minggunya pun cukup banyak.
Dilihat dari penjelasan hasil penelitian menyeluruh diatas, terpapang nyata
bahwa penggunaan pupuk organik cair pada tanaman bunga matahari lebih
berpengaruh terhadap tinggi tanaman, banyaknya daun, dan diameter batang.
Dibawah ini adalah penjelasan yang lebih khusus mengenai pengaruh pupuk
organik cair terhadap tinggi tanaman, banyaknya daun, dan diameter tanaman
bunga matahari.
1. Penyebab terjadinya perbedaan tinggi tanaman bunga matahari yang
menggunaan pupuk organik cair dengan yang tidak menggunakan pupuk organik
cair, yaitu penyiraman pupuk organik cair memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman. Hal ini karena pupuk organik cair mengandung
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Keseluruhan unsur hara diserap
yang mempengaruhi satu sama lain sehingga penyiraman pupuk organik cair
dapat mendukung pertumbuhan tinggi tanaman. Unsur hara makro dan mikro
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Fungsi unsur hara makro
diantaranya Nitrogen (N), yang berfungsi merangsang pertumbuhan tanaman
secara keseluruhan, untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
Unsur hara nitrogen (N) sangat dibutuhkan oleh tanaman terutama pada masa
pertumbuhannya. Unsur nitrogen (N) bagi tanaman sangat bermanfaat,
diantaranya meningkatkan pertumbuhan tanaman, memproduksi klorofil,
meningkatkan kadar protein pada tanaman.
2. Penyebab perbedaan banyaknya daun pada tanaman bunga matahari yang
menggunakan pupuk organik cair dengan yang tidak menggunakan pupuk organik
cair adalah terpenuhi kebutuhan unsur hara secara optimal. Pembentukan daun
oleh tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara nitrogen dan
fosfor pada medium dan yang tersedia bagi tanaman. Kedua unsur hara ini
berperan dalam pembentukkan sel-sel baru dan komponen utama penyusun
senyawa organik dalam tanaman seperti asam amino, asam nukleat, klorofil,
ADP, dan ATP.
3. Seperti penjelasan hasil pengamatan pertumbuhan bunga matahari, didapat
bahwa diameter batang tanaman bunga matahari yang menggunakan pupuk organik
cair dengan yang tidak menggunakan pupuk organik cair terdapat perbedaan.
Hal tersebut terjadi karena unsur hara makro maupun unsur hara mikro yang
dibutuhkan oleh tanaman langsung dapat diserap dan dimanfaatkan oleh
tanaman. Unsur hara mikro merupakan hara yang biasanya hanya sedikit
tersedia didalam tanah dan sering terjadi persaingan dengan tanaman lain
ataupun gulma untuk menyerapnya. Maka dengan diaplikasikan langsung ke
tanah akan sangat membantu tanaman proses pertumbuhan.
Yang terpenting adalah pupuk organik cair mengandung unsur hara makro dan
mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, yaitu unsur Nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), mangan (Mn), boron (B), karbon monoksida (Co), dan molibdenum
(Mo). Tiga kandungan pupuk yang cukup berperan pada pertumbuhan bunga
matahari adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur hara nitrogen (N)
berfungsi sebagai penyusun asam amino (protein), asam nukleat, nukleotida
serta klorofil. Hal ini akan menjadikan tanaman lebih hijau, pertumbuhan
tanaman bunga matahari secara keseluruhan menjadi lebih cepat serta
meningkatkan kandungan protein pada hasil panen. Unsur hara fosfor (P)
berfungsi sebagai penyimpan dan menyalurkan energi untuk semua aktivitas
metabolisme tanaman. Dampak positifnya adalah terpacunya pertumbuhan akar,
memacu perkembangan jaringan, merangsang pembentukan bunga dan pematangan
buah, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Sedangkan, unsur hara
kalium (K) pada tanaman salah satunya adalah sebagai aktivator enzim yang
berpartisipasi dalam proses metabolisme tanaman.
Selain itu juga membantu proses penyerapan air dan hara dalam tanah. Unsur
hara K juga membantu menyalurkan hasil asimilasi dari daun ke seluruh
jaringan tanaman. Selain itu, pupuk organik cair merupakan salah satu jenis
pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan
diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair daun yang
mengandung hara makro dan mikro esensial. Pupuk organik cair mempunyai
beberapa manfaat di antaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan
klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae,
sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan
nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman, sehingga tanaman
menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
kekeringan, cekaman cuaca, dan serangan patogen penyebab penyakit,
merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan
bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga, dan bakal buah
(Anonim 2004). Pupuk organik cair diolah dari bahan baku berupa kotoran
ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan, dan bahan-bahan alami lainnya
yang diproses secara alamiah selama 2 bulan. Pemberian pupuk organik cair
pada tanaman bunga matahari harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang
diaplikasikan terhadap tanaman. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa
pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil
tanaman bunga matahari yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah.
Namun, ada beberapa kasus mengenai pertumbuhan bunga matahari yang tak
kunjung tumbuh dengan baik walaupun sudah diberi pupuk organik cair. Contoh
kasus yang terjadi adalah jumlah daun yang gugur lebih banyak daripada daun
yang tumbuh, batang terlihat tidak kokoh dan beberapa area daun terdapat
lubang namun bukan disebabkan oleh ulat atau hama lainnya. Kasus tersebut
bisa terjadi apabila terdapat kesalahan dalam pemupukan ataupun perawatan
bunga matahari. Kekurangan sinar matahari, kekurangan air, dan kondisi
tanah yang tidak subur merupakan beberapa penyebab yang menyebabkan
penghalang bagi pertumbuhan bunga matahari yang sudah diberi pupuk organik
cair.
Lantas, adakah alasan lain yang mengharuskan kita untuk menggunakan pupuk
organik cair? Selain bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
bunga matahari, pupuk organik cair memiliki manfaat bagi lingkungan.
Sebelumnya, Pupuk organik cair sendiri merupakan pupuk yang tersusun dari
materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan
manusia. Pupuk organik cair sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi
pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan,
dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk
organik cair dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan
dan dapat mencegah degradasi lahan, serta yang terpenting adalah keberadaan
pupuk organik cair tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar